Sabtu, 21 Mei 2016

Batik Cilacap



rajasamas batik
Membicarakan batik barang tentu kita akan teringat pekalongan, jogja, solo. Namun di Kota tercinta kita Cilacap, terdapat sentra industri Batik yang terkenal dengan motifnya yang khas dan cantik. Batik Maos Cilacap, produknya cukup diminati pangsa luar negeri seperti Inggris dan Korea Selatan. Beberapa pameran di luar negeri yang pernah diikuti adalah di rainforest craff di Malaysia, Asean Culture di Yordania tahun 2010, dan Indonesia Intergratet di Banglades tahun 2010. Untuk melestarikan batik Cilacap, disekolah-sekolah juga diajarkan dalam mata diklat Seni Budaya. Dalam hal ini Guru Pembimbing bekerjasama dengan pengrajin batik memberikan kursus tentang cara membatik. Selain itu juga pengrajin menyediakan alat seperti canting, wajan kecil, kompor, dan malam. Dengan harapan anak-anak akan semakin mencintai dan merasa memiliki batik Cilacap.

Sejarah Batik Maos
Pada abad 18 Pangeran Diponegoro dan para pembesar kraton Surakarta bergerilya sampai ke daerah maos, dan konon batik Maos merupakan salah satu karya warisannya. Sejak saat itu, seni batik tulis mulai diperkenalkan dan hingga saat ini dikenal dengan batik tulis Maos. Batik Maos pernah mengalami kejayaan dan sempat tenar sekitar tahun 1960-1980 dan berangsur-angsur padam karena kalah saing dengan batik dari Pekalongan, Jogya, dan Solo. Kemudian tahun 2007 Pelopor Batik Maos, Rajasamas batik kembali bangkit dan kini telah memiliki kurang lebih 300 karyawan.


Motif Batik Maos dan Maknanya
Ciri khas warna klasik batik maos yaitu warna coklat, hitam, dan putih serta warna-warna berani yang mencolok seperti warna biru, hijau, dan kuning. Filosofi motifnya berhubungan dengan sandi perang Pangeran Diponegoro tahun 1825-1830. Warna-warna-dan-dampak-secara-psikologis Contohnya:
1. Motif Rujak Senthe merupakan lambang pemimpin harus bermakna, tegas dan padat.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSOVfW2cYPkhsRwK11Bwr0d4PUXVgQuLLyuFULAO9tMNmLGZvma6w
Motif rujak senthe
http://farm3.staticflickr.com/2826/9933108045_39fee50e17.jpg
Motif Kembang Ambring




 2. Motif Kembang Ambring simbol pesan persatuan dalam menghadapi musuh.
3. Motif Ladrang Manis yang bermakna kepatuhan laskar Pangeran Diponegoro.
4. Motif Cebong Kumpul / Cuplik pring yang merupakan bahasa sandi yang menunjukkan penempatan pasukan yang siap tempur.
https://fitinline.com/data/article/20131116/Batik%20Cilacap%207.jpg
Motif Cebong Kumpul
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLSmXK9Ms7y8YNb1SlXstd24rArD0JuAWSrUvYegMULmNNsnzrwV-hqhmMJzyhUSAruQny1S8DY_tT3m2ikZYUT8EpBp_2H8sCXfZBbAEwtQA5AOev1TA5_Epy-es9XHUvYLXl0zQI6Q4/s1600/Batik+Wijaya+Kusuma.jpg
Motif Wijayakusuma







5. Motif tanaman seperti buah jeruk, buah gowok, dan Sungai Serayu, Parang Angkik dan Motif lung terinspirasi dari lekukan ranting-ranting pohon. Tema tumbuh-tumbuhan banyak digunakan sebab sebagian besar masyarakat Maos adalah petani. Membatik merupakan kegiatan selingan sambil menunggu musim panen tiba.
6. Lar Buntal: Misi pembagian wilayah/pembagian tugas.
7. Andaindi: tingkatan/ struktur organisasi dan pembagian wewenang.
8. Blarak sineret: kebersamaan. Kemenangan dalam perjuangan tidak hanya dicapai oleh salah satu orang atau salah satu pihak saja, tapi ada pihak-pihak lain yang juga turut andil.
9. Tirto Tejo Ceplok Wijayakusuma motif khas bunga wijayakusuma sebagai simbol kota cilacap.

Sentra indutri Batik Cilacap
Saat ini produksi batik Maos Cilacap dikelola oleh 2 kelompok usaha wanita Batik Rajasamas Di desa Maos Lor yang diketuai Ny.Euis Rohaini dan Batik Kencana Desa Maos Kidul yang diketuai Ny Maryo.
Harga batik Maos Cilacap bervariasi tergantung corak, motif, tingkat kesulitan serta jenis kain yang dipakai yang berkisar Rp 300.000,00-Rp1.800.000,00.  Sedangkan untuk batik motif kontemporer berkisar Rp150.000,00 – Rp5 jutaaan perpotong.
Fashion Batik Cilacap Semakin Maju
Produk batik tulis tradisional asli Cilacap cukup diminati para kolektor batik di Asia Tenggara, Korea, Jepang dan Eropa. Batik Cilacap ini dapat dijumpai di Julia Van Causal Boutiq, Toohool Boutiq dan Sossumi Boutiq di London, Inggris dan sejumlah butik di Belanda. Sejumlah butik artis di Jakarta juga menjual batik ini, antara lain Angelina Sondakh Boutiq, Ida Royani Boutiq dan Oskar Lawalata Boutiq.
Kita harus yakin dan mendukung agar  batik Cilacap lebih maju dan berkembang. Di Cilacap telah ada Batik Rajasamas, Batik Hendys, Batik Klumprit, Batik Wringin Putih, Batik Kutawaru, Batik Kroya, dan mudah-mudahan kedepan akan muncul sentra-sentra industri batik di wilayah-wilayah lain, seperti halnya Majenang, Gandrungmangu, Patimuan, atau mungkin Kampung Laut.




Toko batik Cilacap
Batik Cilacap sangat berkaitan dengan kedatangan Pangeran Diponegoro dan pasukannya ke wilayah Banyumas, termasuk Cilacap, khususnya Maos. Oleh karena itu motif-motif batik Maos umumnya bermakna dan berkaitan dengan siasat atau sandi perang, selain juga motif-motif yang bercorak tumbuh-tumbuhan. Misalnya saja motif cebong kumpul yang bermakna agar pasukan berkumpul dan merapatkan barisan guna bersiap menghadapi musuh. Dalam makna yang lebih luas, motif ini memberi makna arti penting persatuan. Dengan persatuan dan kesatuan segala bahaya, musuh, dan kesulitan akan mudah dihadapi.
Batik Maos muncul pada abad ke-18 yang bersumber dari tradisi batik Solo. Menurut Pak Tonik Sudarmaji selaku pengusaha dan juga pemerhati batik asal Maos, kolektor batik memasukkan batik Maos ke dalam genealogi batik Solo. Pak Tonik mengatakan batik Maos mempunyai karakter khas yang membedakannya dengan corak batik Yogyakarta dan batik pantai utara.
Corak batik Yogyakarta memiliki karakter sogan yang gelap dan batik pesisir utara berkarakter cerah atau ngejreng. Adapun batik Maos merupakan perpaduan corak batik Yogyakarta dan batik pantai utara. Warna dasar batik Maos memang gelap, namun terkadang tiba-tiba ada warna cerahnya. Corak batik Maos lebih variatif. Jika batik Yogyakarta banyak sogan yang diulang, batik Maos tidak. Terkadang ada motif yang ditumpuk dan diberi variasi lain.
Motif batik Maos dulunya terinspirasi oleh tanaman ubi jalar. “Orang Maos menyebutnya muntul,” ujar Saodah, 49 tahun, perajin batik. Pada perkembangan selanjutnya, berbagai tumbuhan di Maos menjadi dasar pembuatan motif batik. Menurut salah seorang pengrajin batik Maos, Saodah, hampir 90 persen motif batik Maos terinspirasi oleh tumbuh-tumbuhan. Dia menyebut beberapa motif batik Maos, seperti Parang Angkik, Sidomukti, dan Rujak Sente. Motif lainnya yang dikenal di Cilacap adalah motif lung sakheti (sejuta). Motif Lung berasal dari lekukan ranting-ranting pohon.
Ciri khas batik Cilacap
Kota Cilacap ternyata juga memiliki potensi besar kerajinan batik seperti kota-kota lain di Jawa Tegah yang merupakan sentra batik terkenal seperti Yogyakarta, Pekalongan , Solo, Rembang, dan Cirebon. Sentra produksi batik di Kabupaten Cilacap terdapat di Kecamatan Maos, yaitu 35 km dari pusat kota. Bati produk desa ini telah mampu menembus "go Internasional", seperti negara Thailand, Singapura, Malaysia, Kanada, dan Ingris. Jangan heran kalau orang-orang negeri tersebut lebih suka mengenakan batik dari Maos, Cilacap karena harganya terjangkau di negeri jiran. Soal harga, batik Maos harganya cukup terjangkau, dan dapat bersaing dengan harga batik dari luar daerah. Untuk jenis batik motif khas Maos harganya berkisar Rp 300.000,00-Rp1.800.000,00.  Sedanagkan batik notif kontemporer berkisar Rp150.000,00 - Rp5 jutaaan perpotong. Masalah harga tergantung dari jenis batik dan motifnya. Batik Maos sendiri telah mengukuti sejumlah pameran di luar negeri misalnya di pameran rainforest craffDi Malaysia, AseanCulture di Yordania tahun 2010, dan Indonesia Intergratet di Banglades tahun 2010.
 



Batik Maos diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18. Pakemnya tidak berbeda jauh dengan batik asal daerah lain. Hanya saja terkit motif begitu mencolok, dipenuhi bergam filosofi yang benhubungana dengan sandi perang Pangeran Diponegoro tahun 1825-1830. Contohnya, batik motif Rujak Senthemerupakan lambang kewibawaan pimpinan, motif Kembang Ambring simbol amanah, motif Ladrang Manis yang bermakna kepatuhan laskar Pangeran Diponegoro, dan motif Cebong Kumpul yang merupakan bahasa sandi yang menunjukkan keberadaan laskar Pangeran Diponegoro.Simbol-simbol tersebut sangat berkaitan dengan perang Pangeran Diponegoro di tahun 1825-1830 karena digunakan untuk mengelabuhi pasukan Belanda pada saat itu.

Seperti kota-kota batik lainnya yang mempunyai ciri khas, batik Maos pun memiliki ciri khas warna klasik tersendiri yaitu warna coklat, hitam, dan putih serta waran-warna berani yang mencolok seperti warna biru, hijau, dan kuning. Untuk  motifnya umumnya mengadopsi motif lingkungan sekitar, misalnya tumbuh-tumbuhan, binatang, dan benda-benda alam yang lain seperti klasik Gandasuli, Rujak Senthe, dan motif kontemporer yakni tumbuhan khas Cilacap seperti buah jeruk, buah gowok, dan Sungai Serayu.

Keunikan batik tulis Maos terletak pada motifnya yang tidak ditemui pada batik khas daerah lain. Batik Cilacap sendiri memiliki motif khas bernama Tirto Tejo Ceplok Wijayakusuma. Motif ini telah menjadi ikon batik di kota Cilacap pada tahun 1980-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar